Wednesday, March 5, 2008

Sudahkah kita mengerti yang kita ucapkan

Ribuan kata setiap hari kita keluarkan dari mulut kita. Puluhan atau mungkin ratusan pemikiran yang keluar dari otak kita. Namun pernahkan kita bertanya kepada diri kita sendiri, mengertikah kita dengan perkataan kita sendiri, Mengertikah kita dengan pemikiran-pemikiran kita sendiri, atau sudahkan apa yang kita kerjakan sejalan dengan apa yang kita katakan dan kita pahami.

’Bismillah’ sebuah kalimat pendek dengan makna mendalam, namun bisa juga seperti tidak bermakna apa-apa ketika kalimat itu dengan refleks keluar begitu saja ketika kita akan melakukan sebuah pekerjaan. Mau bepergian misalnya atau mau makan. Berawal dari sebuah pemahaman yang tertanam dalam qulub akan memberikan makna terhadap apa yang kita ucapkan dan kita kerjakan. Sebuah pemahaman yang berlandaskan kepada ilmu.

`Bismillah` dengan nama Allah, Suatu pekerjaan di awali dengan `bismillah` artinya kita lakukan perkerjaan tadi dengan nama Allah atau dengan kata lain Atas Nama Allah atau dengan kata lain Karena Allah lah kita lakukan pekerjaan tersebut. Pertanyaannya adalah sudah sejalankah perbuatan dengan ucapan kita. Ketika kita mengucapkan `Bismillah` untuk mengawali pekerjaan apakah yang kita kerjakan juga telah sesuai dengan keinginan Allah, sudah sesuaikah dengan aturan Allah. Pantaskah kita bepergian dengan menyebut `bismillah` artinya kita pergi karena Allah tetapi pada prakteknya kita pergi keluar rumah bukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang diperintahkan Oleh Allah. Ironis sekali kita pergi berharap mendapat keridhoan dari Allah. Tapi apa yang kita kerjakan bukanlah sesuatu yang diperintahkan Allah, lebih ironis lagi kalau ada hal yang kita kerjakan dalam bepergian sesuatu yang sama sekali tidak di ridhoi Allah. Sesuatu yang tidak disukai Allah. Dan kalau mau jujur seringnya kita keluar rumah karena keinginan kita, bukan karena memang diperintahkan Allah atau untuk menjalankan perintah Allah. Contoh lain ketika kita akam makan kita juga ucapkan `Bismillah` pertayaan yang sama, apakah kita makan kerena perintah Allah atau kita makan karena perut laper, apakah yang kita makan diridhoi Allah, sudahkan uang yang dipergunakan untuk membeli makanan didapat dari yang diridhoi Allah. Atau jangan-jangan kita tidak pernah terpikirkan bagaimana konsep makan dalam pandangan Allah. Ini baru sample kecil untuk mengukur sejauh mana apa yang kita kerjakan ini dengan suatu kepahaman. Tentulah jangan pernah bosan Belajar, sebagaimana Allah juga tidak pernah bosan mengulang Kalam `bismillah` dalam setiap awal surat. Sebagaimana Allah tidak pernah bosan mengajarkan, mengingatkan Hambanya. Luruskan pemahaman kita dengan mendasari semua yang kita kerjakan dengan Ilmu. Semoga apa yang kita kerjakan kedepan lebih baik lagi dan semakin baik lagi.

No comments:

Post a Comment