Saturday, May 1, 2010

RESENSI FILM 'IRON MAN 2' PEREBUTAN BAJU BESI

Film bertema teknologi selalu menarik untuk disimak. Konsep teknologi baju zirah yang membawa kekuatan bagi pemakainya telah menjadi banyak tema-tema film, mulai klasik sampai modern. Pada Film ini teknologi baju zirah modern bertenaga nuklir menjadi sentral ceritanya. Konsep cerita inilah yang membuat saya tertarik menulis ulang artikel Resensi Film 'IRON MAN 2' Perebutan baju besi. Film ini dibintangi oleh : Robert Downey Jr, Gwyneth Paltrow, Don Cheadle, Scarlett Johansson, Sam Rockwell, Mickey Rourke, Samuel L Jackson.

IRON MAN 2 merupakan sekuel IRON MAN pertama, Cerita dimulai setelah pertarungannya dengan Iron Monger, identitas Iron Man yang semula dirahasiakan oleh Tony Stark (Robert Downey Jr) akhirnya terbongkar. Pihak militer merasa bahwa teknologi yang digunakan Tony untuk membangun baju besi yang ia gunakan saat menjadi Iron Man bisa dimanfaatkan oleh pihak militer dan mendesak Tony untuk membeberkan rahasia baju zirah ini.

Toni Stark berusaha untuk menolak tawaran pihak militer ini. Celakanya, bukan hanya pihak militer saja yang tahu identitas rahasia Iron Man. Pers dan masyarakat terlanjur tahu dan ini menjadi beban tambahan buat Tony yang tak mengira bahwa risiko membuka identitasnya akan seperti ini. Tony Stark sebenarnya punya alasan kuat kenapa ia tak bersedia membagikan rahasia baju besi Iron Man. Dia tak ingin rahasia ini jatuh ke tangan orang yang berniat jahat dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Tak tahu pada siapa harus percaya, Tony kini hanya bergantung pada bantuan Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) dan James Rhodes (Don Cheadle) saja karena ada beberapa orang yang ternyata juga mengincar rahasia baju zirah ini termasuk Whiplash (Mickey Rourke) yang punya dendam pribadi pada keluarga Stark, Black Widow (Scarlett Johansson) yang ditugaskan memata-matai Stark Industries, dan Justin Hammer (Sam Rockwell) yang ingin menguasai bisnis senjata.

Saat film IRON MAN muncul dua tahun yang lalu, film ini tak terlalu diunggulkan. Nama Jon Favreau bukanlah nama sutradara unggulan sementara Robert Downey Jr juga bukan aktor kelas satu. Bisa jadi ini juga yang membuat kesuksesan film IRON MAN jadi 'sangat terasa'. Mungkin pada saat film itu dibuat, tak seorang pun terlalu terbebani hasil dari film yang mereka buat. Kondisi inilah yang tak bisa diulang pada sekuelnya ini.

Kesuksesan IRON MAN membuat tuntutan jadi semakin tinggi. Sekuel ini harus jadi lebih besar dari bagian pertama dan yang lebih penting buat studio adalah keuntungan yang berlipat ganda. Itu juga yang akhirnya membuat IRON MAN 2 jadi terasa 'terkonsep'. Marvel jelas punya planning memboyong semua superhero mereka ke layar lebar dan ada tuntutan untuk 'mengenalkan' karakter-karakter baru ini lewat IRON MAN 2.

Sutradara Jon Favreau dan Justin Theroux yang bertugas membuat naskah tak terjebak pada 'tuntutan-tuntutan' ini. Film ini mungkin bukan masterpiece tapi sebuah film yang digarap cukup apik. Ramuan yang diracik Favreau dan Theroux sudah cukup bagus sementara para aktor pendukungnya juga bermain prima.

Akting Robert Downey Jr dinilai cukup baik ditambah akting Mickey Rourke yang menampilkan kemampuannya menngunakan aksen rusia yang kental, sedangkan akting paling menonjol dari 'musuh-musuh' Iron Man adalah Sam Rockwell yang berperan sebagai Justin Hammer.

referensi: kapanlagi.com 

No comments:

Post a Comment